Sunday, 28 August 2016

Melakukan Pengukuran dengan Memperhatikan dan Menerapkan Keselamatan kerja

Melakukan Pengukuran dengan Memperhatikan dan Menerapkan Keselamatan kerja
Pada awal bab telah disinggung mengenai mengukur. Lalu, apakah definisi mengukur dikaitkan dengan besaran?  Mengukur adalah  kegiatan untuk membandingkan benda yang kita ukur dengan alat yang  digunakan sebagai patokan.

1.     Alat Ukur Panjang
Untuk mengukur besaran panjang suatu benda, dapat digunakan berbagai  jenis alat ukur. Alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur panjang sebuah benda diantaranya adalah roll meter, jangka sorong, dan  mikrometer sekrup. Setiap alat ukur tersebut memiliki nilai ketelitan yang berbeda-beda. Yang dimaksud dengan ketelitian adalah nilai terkecil yang masih dapat diukur oleh alat tersebut.

a.     Roll Meter
Roll meter atau biasa disebut juga dengan nama meteran gulung atau meteran kelos. Roll meter  yaitu alat pengukur panjang yang dapat digulung dalam sebuah kotak. Roll meter digunakan untuk mengukur panjang  jalan, luas tanah dan sebagainya. Roll meter memiliki ketelitian sampai 0, 5 cm.
Satuan yang tertera pada roll meter biasanya ada dua yaitu, dalam satuan sentimeter dan dalam satuan inchi. Jadi diperlukan  ketelitian  ketika membaca alat ukur roll meter.
Karena roll meter disimpan dengan cara digulung, hati-hatilah ketika menggulung roll meter agar gulungannya rapi dan baik, sehingga memudahkan untuk digunakan kembali.

b.     Mikrometer Sekrup
Mikrometer  sekrup  digunakan untuk mengukur ketebalan pelat yang sangat tipis dan kawat yang diameternya sangat kecil. Ketelitian mikrometer sekrup yaitu 0,01 mm. Bagian-bagian mikrometer sekrup dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Cara menggunakan mikrometer sekrup adalah sebagai berikut. Benda yang akan diukur diletakkan pada bagian muka pengukur, kemudian dijepit  dengan menggunakan rahang. Rahang dapat digerakkan maju mundur sesuai dengan ketebalan benda. Setelah benda terjepit, bacalah skala utama dan skala nonius yang terdapat pada rahang tetap dan rahang bergerak.
Ada beberapa masalah atau kerusakan yang biasanya terjadi pada alat ukur mikrometer sekrup, diantaranya adalah :
1)     Mikrometer kotor
    Cara menanggulanginya adalah dengan cara membersihkannya dengan menggunakan kain kering atau di lap dengan kain yang dibasahi dengan minyak ringan. Setelah bersih, simpanlah mikrometer dalam wadahnya atau kotaknya.
2)     Rahang bergerak macet
    Cara menanggulanginya adalah dengan cara membersihkan debu, keringat, atau benda lain dari bagian rahang bergerak. Beri minyak ringan pada bagian yang bergerak dan berputar.
3)    Renggang antara laras utama dengan sarung pengukur
    Cara menanggulanginya adalah lepaskan terlebih dahulu kunci rahang bergerak sebelum memutar rahang bergerak.
4)    Kunci rahang macet
    Cara menanggulanginya adalah jangan menggunakan kunci rahang terlalu kuat.
5)    Gigi geser tidak berfungsi
    Cara menanggulanginya adalah  jangan  memutar gigi geser  ke arah kiri terus, sehingga pengulir halus lepas dan bantalan pelurunya hilang.

c.     Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur garis tengah ( diameter), bagian dalam dan bagian luar sebuah pipa, tebal pelat logam, dan sebagainya. Jangka sorong memiliki nilai ketelitian sampai 0,1 mm. Bagian-bagian pada jangka sorong dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Jangka sorong digunakan dengan cara menggeser bagian rahang sorong sesuai dengan benda yang akan diukur. Pada bagian rahang sorong terdapat  skala nonius dan pada rahang tetap terdapat skala utama. Hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong diperoleh dengan cara membaca  skala utama dan skala noniusnya.
Agar hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong lebih akurat, maka usahakan rahang sorong dan rahang tetap dalam keadaaan bersih. Jika antara rahang sorong dan rahang tetap kotor, bersihkan dengan menggunakan kertas atau tisu. Caranya jepit kertas atau tisu antara rahang tetap dan rahang sorong, kemudian tariklah secara perlahan-lahan.

2.     Alat Ukur Massa
Alat untuk mengukur massa dinamakan neraca. Dalam kehidupan sehari-hari neraca ada beberapa macam, diantarnya adalah  neraca pasar, neraca sama lengan, dan neraca elektronik. Di laboratorium fisika neraca yang biasa digunakan adalah  neraca O-Hauss, dan neraca pegas.  Pemilihan penggunaan neraca disesuaikan dengan  jenis benda dan jumlah benda yang akan diukur.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan neraca O-Hauss, diantaranya adalah :
a.     Bersihkan piringan atau cawan setelah digunakan, agar piringan atau cawan tidak karatan.
b.     Agar sekrup penyetel nol tidak macet, berikan minyak ringan pada bagian ulirnya.
c.     Bila alat sulit untuk di-nolkan lagi, maka neraca perlu ditera ulang.
d.     Letakkan neraca di tempat tertentu, agar neraca  tidak  selalu dipindah-pindahkan.
e.     Jangan menimbang lebih dari kapasitas neraca.
f.     Kembalikan timbangan geser pada posisi nol jika selesai digunakan.

3.     Alat Ukur Waktu
Dalam kehidupan sehari-hari alat ukur waktu biasanya  menggunakan jam. Jam yang biasa ditemukan adalah jam tangan dan jam dinding. Di laboratorium fisika, alat yang digunakan untuk mengukur waktu adalah stopwatch. Stopwatch yang biasa ditemukan adalah stopwatch bertombol operasi tunggal. Tetapi ada pula stopwatch yang memiliki tombol operasi tiga  yang terpisah dengan alat pemutar pegas  ada disebaliknya. Tombol beropeasi biasanya digunakan sebagai tombol untuk memulai (start), menghentikan (stop), mengembalikan pada posisi nol (reset), dan sebagai tombol pemutar pegas. 
Ada yang perlu diperhatikan dalam menggunakan stopwatch, yaitu :
a.     Bersihkanlah stopwatch sehabis dipergunakan agar tombol operasi tidak macet.
b.     Bila stopwatch tidak digunakan dalam jangka waktu lama, kendurkan pegas dengan cara menjalankan terus stopwatch sampai berhenti sendiri. Hal ini dilakukan untuk mencegah agar pegas tidak putus dan dapat berfungsi secara normal.

No comments:

Post a Comment