Tuesday, 22 November 2016

AKUMULATOR (ELEMEN BASAH)


Bentuk akumulator mirip dengan elemen volta, yaitu terdiri dari sebuah bak kecil yang terbuat dari karet keras atau plastik yang berisi larutan asam sulfat (H2SO4) encer.
Di dalam bak ini terdapat dua kerangka timbal (Plumbum: disingkat Pb) yang berlubang-lubang sebagai kutub positif (+) dan negatif (-). Kutub positif dilapisi timbal peroksida (PbO2) yang berwarna coklat, sedangkan kutub negatif dilapisi timbal (Pb) berbentuk buih berpori yang warnanya abu-abu. Beda potensial antara kutub positif dan negatif bermacam-macam. Misalnya 2 volt dan 9 volt. Beda potensial ini sering disebut tegangan jepit.
Ketika aki dipakai mengalirkan arus, energi kimia yang terkandung di dalamnya berubah menjadi energi listrik. Lapisan timbal dan timbal peroksida sedikit demi sedikit berubah menjadi timbal sulfat (PbSC4). Akibatnya, kemampuan aki untuk menghasilkan energi listrik menjadi berkurang, karena itu, untuk mempertahankan energi tersebut aki harus diaktifkan kembali. Cara yang paling tepat dilakukan adalah dengan menyetrum (mengisi aki) kembali, yaitu alirkan arus searah dari sumber arus listrik lain dengan arah yang berlawanan dari arah arus listrik yang dihasilkan aki.
Timbal sulfat akan berubah menjadi timbal dan timbal peroksida. Pada saat aki memberikan listrik, energi kinetik berubah menjadi energi listrik. Sementara ketika aki diisi atau disetrum, energi listrik berubah menjadi energi kimia.

No comments:

Post a Comment