Wednesday, 23 November 2016

Meteor dan Meteorid


Meteor terdiri dari pecahan-pecahan komet. Itulah sebabnya, sebuah komet yang  hancur menjadi berjuta-juta pecahan akan beredar di angkasa sebagai kelompok meteor.  Kelompok-kelompok ini beredar mengitari orbit tetap di angkasa, sedangkan beberapa  pecahan besar lainnya akan memisahkan diri dari kelompoknya, lalu beredar sendiri di  angkasa.
Secara umum, bentuk meteor sangat kecil, meskipun ada pula yang beratnya beberapa  ton. Gesekan benda ini dengan lapisan angkasa menghasilkan panas yang akan membakar habis benda itu sebelum mencapai permukaan bumi. Peristiwa ini menghasilkan kilatan cahaya kemilau di langit pada waktu malam hari. Kita menyebutnya meteor, bintang beralih atau bintang jatuh.
Kebanyakan benda-benda kecil itu beratnya kurang dari 1 gram dengan kecepatan rata-rata 60 km per detik. Panas yang ditimbulkan oleh gesekan dengan benda angkasa bumi, menjadikan benda-benda kecil ini berjajar dan menguapkan lapisan terluar pada ketinggian 60 hingga 100 km di atas permukaan bumi.
Meteorid adalah benda-benda kecil angkasa yang memasuki angkasa bumi dan meninggalkan  jejak meteor setiap hari. Meteor ini akan hancur oleh suhu yang sangat panas ketika memasuki atmosfer bumi. Meteorid yang tiba di permukaan bumi disebut meteorit, meskipun sangat jarang. Salah-satu contoh meteorit yang hingga kini berada di tempat  jatuhnya adalah meteorit yang jatuh di Afrika. Berat meteorit kira-kira 60-70 ton dan menimbulkan kawah meteor yang sangat dalam.
 Ada dua  jenis meteorit, yaitu logam atau metalik dan batu-batuan atau aerolit. Meteorit metalik tersusun atas nikel dan besi, sedangkan meteorit aerolit tersusun atas zat-zat mineral dan mempunyai batuan beku.

No comments:

Post a Comment