Wednesday, 23 November 2016

Pemanasan Global dan Dampaknya


Atmosfer merupakan  bagian yang penting dalam kehidupan manusia. Atmosfer memiliki fungsi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Tetapi belakangan  ini fungsi atmosfer  menjadi terganggu dengan masuknya bahan-bahan pencemar ke udara hasil kegiatan manusia. Oleh karena itu perlindungan terhadap kapasitas dari fungsi atmosfer menjadi  penting  untuk kelangsungan kehidupan manusia. Salah satu isu tersebut adalah perubahan iklim global akibat adanya efek rumah kaca.
Efek rumah kaca terjadi akibat gas-gas dalam atmosfer menyerap gelombang panas. Gas-gas tersebut disebut gas rumah kaca, diantaranya adalah :  CO2, CO, CFC, Methan dan (NOx); dan CO2 merupakan gas penyebab efek rumah kaca yang terpenting, umumnya dihasilkan dari penggunaan energi oleh manusia.
Efek rumah kaca (green house effect) merupakan suatu keadaan yang timbul akibat semakin banyaknya gas buang yang memiliki sifat penyerap panas yang ada ke lapisan atmosfer kita. Salah satu gas rumah kaca terpenting adalah CO2.
Pada mulanya keadaan CO2 dalam atmosfer bumi adalah tinggi hasil dari pernafasan, pembusukan, pembakaran bahan organik maupun hasil kegiatan manusia lainnya, hal ini akan menyebabkan efek rumah kaca tinggi, akibatnya suhu bumi menjadi tinggi. Namun dengan adanya rosot karbon oleh tanaman menyebabkan kadar CO2 dalam atmosfer turun.
Pengaruh pemanasan global dalam setengah abad mendatang diperkirakan meliputi :
1.     Kenaikan permukaan laut akibat pencairan es di kutub, perubahan pola angin meningkatnya badai atmosferik; bertambahnya populasi dan jenis organisme penyebab penyakit yang berdampak pada kesehatan masyarakat; perubahan pola curah hujan dan siklus hidrologi; dan perubahan ekosistem hutan, daratan dan ekosistem lainnya.
Semua itu akhirnya akan mengarah pada meningkatnya kepunahan berbagai spesies tumbuhan dan binatang. Peningkatan gas-gas rumah kaca dalam atmosfer sudah berlangsung lebih dari satu abad. Bukti-bukti yang sudah dirasakan saat ini sebagai berikut :
a.    Iklim mulai tidak stabil.
    Pada tahun 1987, tercatat suhu tinggi pemecah rekor di Siberia, Eropa Timur dan Amerika Utara. Rekor ini kembali dipecahkan pada daerah yang sama tahun berikutnya. Terjadi banjir besar di Korea dan Bangladesh pada tahun 1987. Pada tahun 1988, Bangladesh mengalami banjir lagi dan banyak korban jiwa berjatuhan akibat angin puyuh pada awal tahun 1991. Kepulauan Maladewa (Maldives) mengalami banjir akibat ombak pasang pada tahun 1987 (Jhamtani, 1993).
b.     Suhu global cenderung meningkat.
    Suhu atmosfer meningkat tajam pada akhir tahun 1980-an. IPCC (1990) menyimpulkan bahwa pemanasan global terlihat nyata sebesar 0,3 – 0,6 oC telah terjadi pada masa tersebut dan tahun 1980-an dapat dikatakan sebagai masa pemanasan yang cukup cepat.
    Tahun 1987 dan tahun 1988 tercatat sebagai dimulainya suhu global rata-rata tertinggi sampai saat ini. Enam dari 10 tahun terpanas terjadi pada tahun 1980-an. Data awal untuk tahun 1990 menunjukkan bahwa rekor terdahulu akan terlampaui.
c.    Peningkatan permukaan laut.
    Menurut hasil penelitian IPCC (1990) bahwa permukaan laut telah naik pada masa abad terakhir ini dan diperkirakan terjadi peningkatan sebesar 10 – 20 cm. IPCC meng khawatirkan bahwa peningkatan permukaan laut sebesar 30 – 50 cm akan mempengaruhi habitat di daerah pantai. Peningkatan satu meter akan membuat beberapa negara pulau tidak dapat dihuni, menggusur puluhan juta orang, mengancam daerah perkotaan yang rendah, membanjiri lahan produktif dan mencemari persediaan air tawar.
d.     Gangguan ekologis
    Perubahan suhu dan curah hujan memberikan berbagai tekanan atas kehidupan dan hewan dari berbagai kawasan ekologis. Jika perubahannya lambat, akan terjadi adaptasi bertahap terhadap kondisi yang baru, seperti yang telah terjadi di masa lalu. Diperkirakan bahwa jika kondisi yang lain tetap, vegetasi perlu pindah 100 – 150 km ke arah kutub untuk mengatasi peningkatan suhu sebesar 1oC. Hal yang sama akan terjadi di daerah hutan mangrove akibat naiknya permukaan laut. Mangrove peka terhadap perubahan dalam permukaan laut, selain terhadap perubahan salinitas air dan laju sedimentasi yang tidak dapat dihindari jika permukaan laut naik. Hewan liar juga akan dipengaruhi oleh pemanasan global. Selama masa perubahan iklim yang bertahap, seperti yang terjadi pada masa lalu, kawanan hewan perumput dapat bergerak mengikuti gerakan vegetasi diiringi oleh hewan karnivora yang memangsa mereka. Perubahan iklim yang cepat, tidak ada harapan bagi penyesuaian seperti ini.
e.     Dampak sosial dan politik
    Kejadian-kejadian klimatik yang ekstrem menyebabkan biaya sosial yang tinggi. Pada tahun 1982, angin topan Isaac merusak lebih dari setengah perumahan dan lebih dari setengah produksi pertanian di Tonga; dan pada tahun 1988 angin topan Gilbert menyebabkan kerugian yang diperkirakan lebih dari US$870 juta di Jamaika (Jhamtani, 1993).

No comments:

Post a Comment