Wednesday, 23 November 2016
Energi Matahari
Matahari adalah bintang yang paling dekat dengan bumi daripada jutaan bintang yang termasuk anggota galaksi Bimasakti. Galaksi adalah sistem bintang sangat luas yang ada dijagat raya nan besar ini. Galaksi yang terdapat dimuka bumi disebut Bimasakti. Matahari merupakan salah satu bintang yang berada di dalam gugusan Bimasakti dan menjadi pusat peredaran planet-planet.
Sebagaimana bintang-bintang lainnya, Matahari menyemburkan energi hasil reaksi nuklir yang sangat dahsyat dan dalam pusatnya. Suhu energi yang disemburkan kira-kira 15.000.000 0 Celcius.
Matahari memancarkan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang meliputi gelombang panas, cahaya, sinar ultraviolet, sinar X, dan sinar gamma. Selain itu juga merupakan bola gas bercahaya dengan suhu permukaan kira-kira 6.000° C. Cahaya yang menyinari planet-planet lainnya ini merupakan hasil reaksi nuklir yang sangat dahsyat.
Di dalam materi nuklir, terjadi penambahan 600 juta energi setiap detiknya, sebagian kecilnya mencapai bumi. Energi inilah yang memberi cahaya terang, panas, dan semua energi yang diperlukan manusia.
Matahari merupakan sumber energi dari energi yang ada di bumi kita. Sumber energi matahari berasal dari reaksi nuklir yang terbentuk dari bahan yang ada di matahari. Reaksi nuklir yang terjadi di matahari merupakan reaksi. inti-inti atom hidrogen yang pada akhimya membentuk inti atom helium. Energi yang dipancarkan oleh matahari terdiri dari berbagai gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari tersebut berupa spektrum, seperti yang tampak pada label di bawah ini.
Tabel 7.1 Spektrum Matahari
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Jenis gelombang
Sinar gamma dan sinar X
Sinar ultra ungu
Sinar tampak (cahaya)
ungu
biru
kuning
hijau
jingga
merah
Sinar infra merah
Gelombang mikro
gelombang TV
gelombang radar
gelombang radio
Panjang gelombang
100
100 - 400
4000 - 4300
4300 - 4900
4900 - 5300
5300 - 5900
5900 - 6300
6300 - 7000
7000 - 107
10
Energi matahari (%)
9
50
Sebagian kecil dari energi yang dipancarkan oleh matahari sampai ke bumi. Suhu permukaan matahari dapat dihitung dengan mengamati spektrum yang dipancarkannya. Spektrum matahari terdiri atas suatu jalur berwarna yang kontinyu dengan garis-garis gelap (garis faunhofer). Garis ini sebagian terjadi karena penyerapan di dalam atmosfer matahari dan sebagian lainnya di dalam atmosfer bumi.
Permukaan matahari ternyata berupa bongkahan. Bongkahan ini terdiri atas daerah- daerah terang dengan sela-sela yang kurang terang. Besamya satu bongkahan sekitar 1.000 km dan dapat bertahan sampai beberapa menit.
Tertarik pada reaksi nuklir yang menghasilkan energi matahari ini, Albert Einstein pun berupaya menelitinya. Albert Einstein adalah ilmuwan fisika Amerika Serikat kelahiran Jerman. Selain teori relativitas, ia juga menghasilkan karya ilmiah lainnya, seperti teori kapasitas kalor dalam zat padat, elektrodinamika, sifat statistik foton, peristiwa penyerapan dan pancaran cahaya oleh elektron dalam atom, fotokimia, dan campuran fluida. Di dalam teori relativitas, Albert Einstein mengemukakan bahwa:
Ruang dan waktu adalah besaran yang relatif, nilainya bergantung kepada gerak pengamat.
Dengan teori ini, ia menunjukkan adanya hubungan antara energi dan massa. Menurutnya, energi matahari yang berasal dari reaksi nuklir tersebut memenuhi persamaan:
E = m x c2
Keterangan:
E = energi yang dipancarkan oleh matahari dalam Joule
m = perubahan massa yang terjadi di matahari untuk menghasilkan energi tersebut dalam kilogram.
c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa yang besarnya 3 x 108 m/detik.
Energi yang dihasilkan tersebut dapat berupa energi panas ataupun gelombang elektromagnetik. Energi matahari merupakan sumber energi terbesar yang dimanfaatkan oleh semua organisme dalam kehidupan di bumi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment