Untuk menghasilkan beda potensial di antara dua titik dalam kawat penghantar, diperlukan adanya sumber arus listrik. Sumber arus listrik merupakan alat yang digunakan untuk menimbulkan adanya perbedaan potensial antara dua titik. Sumber listrik ada dua macam yaitu, sumber arus searah (DC) dan sumber arus bolak-balik (AC). Beberapa contoh sumber arus listrik searah (DC) adalah elemen volta, baterai, dan aki. Beberapa contoh sumber arus listrik bolak-balik adalah dinamo sepeda, generator, PLTA dan sumber listrik dari PLN.
Sumber listrik tersebut bekerja berdasarkan perubahan energi. Perubahan yang terjadi diantaranya adalah perubahan energi kimia menjadi energi listrik, energi potensial menjadi energi listrik, energi nuklir menjadi energi listrik dan lain sebagainya.
Beda potensial listrik antara kutub-kutub baterai pada rangkaian terbuka, yaitu ketika baterai tidak mengalirkan arus, disebut gaya gerak listrik (GGL). GGL sebuah baterai dinyatakan dengan simbol E.
Sementara beda potensial antara kutub-kutub baterai pada rangkaian tertutup, yakni ketika baterai mengalirkan arus listrik yang disebut tegangan jepit. Tegangan jepit ini dinyatakan dengan simbol V.
Besarnya GGL nilainya lebih besar dari pada tegangan jepit V. Hal ini dikarenakan belum adanya tegangan yang hilang akibat hambatan dari luar dan dalam. Besarnya GGL dapat mempengaruhi besarnya arus yang mengalir dalam suatu penghantar.
Besarnya GGL dapat dinyatakan dengan rumus:
Sedangkan besarnya tegangan jepit dapat dinyatakan dengan rumus :
Untuk melihat perbedaan antara gaya gerak listrik dan tegangan jepit, kamu bisa melakukan percobaan di bawah ini.
Percobaan 1
a. Sediakanlah satu buah batu baterai, volt meter, kabel, saklar, dan lampu.
b. Ukurlah beda potensial batu baterai dengan menggunakan voltmeter. Catat hasilnya.
c. Susunlah rangkaian seperti pada gambar. Ukurlah beda potensial pada rangakaian. Catat hasilnya.
d. Bandingkan hasil pada percobaan b dan c. Bedakan mana yang dimaksud dengan GGL dan tegangan jepit!
No comments:
Post a Comment