Wednesday, 23 November 2016
Teori Asal-Usul Tata Surya
Teori yang membahas asal-usul tata surya banyak dikemukakan oleh para ahli. Salah satu contohnya adalah teori dentuman besar (big bang) yang dikemukakan oleh Georges Lemaitre (1894-1966) pada tahun 1930. Menurut Lemaitre, seorang ahli ilmu pasti dan Astronomi Belgia, alam semesta berasal dari suatu ledakan kabut yang melemparkan jarak-jarak ke segala arah. Lambat laun jarak-jarak tersebut membentuk galaksi.
Dentuman besar tersebut terjadi antara 12-15 ribu juta tahun yang lalu. Teori itu juga mengatakan, bahwa planet-planet terbentuk dari sebagian bahan Matahari yang terlepas oleh gaya tarik bintang lain yang mendekati matahari. Dengan demikian, ada sebuah bintang yang mendekati matahari, lalu sebagian dari bahan matahari itu terlempar, dan akhimya terbentuklah planet-planet. Bahan matahari itu berupa gelembung gas yang amat besar dan terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang mendingin dan memadat yang kemudian membentuk planet-planet.
Teori lainnya adalah bintang kembar, yang menyatakan bahwa matahari pada suatu ketika mempunyai kawan, yakni sebuah bintang yang meledak dan meninggalkan sedikit bahan yang terjebak di dalam Matahari. Bahan inilah yang mungkin membentuk planet- planet lainnya seperti Bumi dan Mars.
Menurut teori di atas, matahari pada mulanya merupakan bintang kembar, di mana salah satu dari kedua bintang itu meledak dan pecahannya tertarik oleh gaya gravitasi matahari, lalu terbentuklah planet-planet.
Teori perkembangan yang banyak dianut adalah kabut (nebula). Menurut teori ini, pada mulanya tata surya merupakan awan gas dan debu (nebula) yang terutama terdiri dari Helium dan Hidrogen. Beberapa waktu kemudian, banyak kabut yang hilang ke dalam jagad raya dan suhunya mendingin, menyusut, dan mulai berputar-putar secara perlahan-lahan. Putaran itu semakin lama semakin cepat, kemudian berubah bentuk menjadi pipih, dan akhimya seperti cakram. Disebabkan suhu dan tekanannya yang bertambah tinggi, putaran semakin menjahui matahari yang panas dan membakar. Selama berputar cepat, melepaskan ciri-ciri debu yang memadat membentuk bumi dan planet-planetnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment