Wednesday, 23 November 2016
Pasang Naik dan Pasang Surut
Naik turunnya suatu permukaan air laut disebut pasang. Dalam waktu satu hari (24 jam), paling tidak terjadi dua kali pasang naik, yaitu jika air laut naik sepanjang pantai. Sebaliknya, dua kali surut, yaitu bila air laut turun di sepanjang pantai. Pasang naik air laut dibagi dua, yaitu Purnama dan Perbani.
Ada dua pasang naik pada setiap perjalanan bulan melintasi meridian. Penyebab utamanya, tarikan gravitasi bulan pada perairan samudera. Dalam satu bulan, paling tidak terdapat dua pasang purnama dan perbani. Pasang purnama terjadi jika jarak pasangnya terbesar, sedangkan perbani terjadi jika jarak pasangnya terkecil pada karang pumama. Tarikan matahari dan bulan berada dalam garis yang sama, sedangkan pada pasang perbani tarikan matahari dan bulan membuat sudut 90°. Oleh sebab itu, pasang purnama terjadi pada bulan purnama dan baru, sedangkan pasang perbani terjadi pada bulan perempat. Pasang ini disebabkan oleh gaya gravitasi bulan dan matahari terhadap bumi. Penyebab utama pasang itu adalah gaya gravitasi bulan, karena jarak antara bumi dan bulan jauh lebih dekat daripada jarak antara bumi dan rnatahari.
Bila bulan dan matahari bekerja sama, terjadilah pasang yang besar sekali. Hal ini terjadi ketika bulan baru dan pumama. Pada gambar berikut, titik A diandaikan titik yang terdekat dengan bulan, sedangkan titik B adalah pusat bumi dan titik C titik terjauh dari bulan.
Ketiga titik tersebut mendapat gaya tarik dari bulan, tetapi gaya titik A lebih besar daripada B. Sementara gaya tarik pada B lebih besar daripada C. Disebabkan air memerlukan keseimbangan, maka jika air di A naik secara otomatis, air di C pun ikut naik. Sebaliknya, air di D dan E tetap lurus, karena ditarik ke A dan C. Jadi, ternpat- tempat di sekitar A dan C mengalami pasang naik, sedangkan disekitar D dan E mengalami pasang surut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment