Wednesday, 23 November 2016

Bentuk dan Dimensi Bumi

Bentuk dan Dimensi Bumi
Tidak ada planet lain di dalam tata surya kita yang mempunyai berbagai macam  kehidupan, seperti halnya di bumi. Planet Bumi memiliki segala syarat untuk kehidupan  dan perkembangan segala organisme. Letaknya yang sedemikian  jauh dari ruang angkasa,  menjadikan bumi terlihat sebagai bola cerah berwama indah. Tujuh puluh persen  permukaannya tertutup oleh air yang dapat memantulkan cahaya matahari.
Di antara kedua ujung tudung es di kutub, terbentang samudera biru tua dan benua  yang berwama kecoklatan. Jarak rata-rata antara matahari dan bumi adalah 150 juta  kilometer. Salah satu bukti bahwa bentuk permukaan bumi itu melengkung dan tidak  datar adalah terbenamnya matahari. Bukti lainnya, awan dan gunung-gunung yang tinggi masih kelihatan terang. Kapal layar yang menuju ketengah lautan setelah sampai di cakrawala tubuhnya akan lenyap lebih dahulu dari pada tiang kapal. Sebaliknya, bila kapal layar datang dari tengah laut tiangnya tampak lebih dahulu.
 Ferdinand Magellan atau Ferdinand De Magalhaens (1470-1521) adalah orang pertama yang melakukan ekspedisi pelayaran mengelilingi bumi selama lebih kurang 3 tahun. Sekalipun ia terbunuh di Filipina ketika terjadi pertempuran dengan penduduk Mactan sebelum perjuangannya berahir, ia tetap dihargai sebagai orang pertama yang  memimpin ekspedisi pelayaran mengelilingi bumi, sekaligus mengubah pengetahuan dasar   geografis secara dramatis. Ekspedisi Magalhaens ini mengubah pendapat umum yang lebih dahulu berkembang, yakni bentuk bumi adalah pipih.
 Magalhaens dan awaknya meninggalkan Seville pada 1519 dan berlayar kearah   barat menuju laut pasifik, gurun Manana, Samudera Filipina, Malaka, Samudera Hindia,   Tanjung Harapan, Samudera Atlantik, dan tiba kembali di Seville pada 8 September 1522.
 Bukti mutakhir bahwa bumi  itu berbentuk bulat adalah pengamatan melalui   satelit buatan dan kapal ruang angkasa. Dari  jarak 160.000 km,  para astronot Apollo XI  yang sedang melintasi bumi berhasil memotret Bumi ketika cuaca terang. Hasilnya, bumi  ini berbentuk bulat.
Pengukuran yang lebih teliti menunjukkan, bahwa bumi ini berbentuk bulat benar  seperti halnya bola, tetapi hampir rata (pepat) pada kedua kutubnya, serta menggelembung di sekitar khatulistiwa. Seluruh permukaannya dibagi menurut  jaring-jaring derajat yang   disebut Meridian. Garis meridian atau bujur digunakan untuk mengukur  jarak ke timur dan ke barat.
   Untuk dapat menyatakan letak suatu tempat menurut posisinya secara tepat, sebutkan   terlebih dahulu garis khatulistiwa atau paralelnya di antara utara dan selatan. Dengan cara   demikian, arah kutub dan panjang setiap derajat Lintang Bujur semakin mengecil. Panjang   satu derajat lintang pada 0 derajat adalah 110,6 km, sedangkan pada lintang 45 dan 90   derajat masing-masing adalah 111,2 dan 111,7 km. Panjang satu derajat Bujur pada Lintang   0 derajat adalah 111,4 km, sedangkan pada lintang 45 dan 90 derajat masing-masing   adalah 78,9 dan 0 km. Sementara panjang garis tengah khatulistiwa dan kutub masing- masing adalah 12.757 dan 12.714  km.
 Pada setiap 25 derajat, terdapat sebuah garis lintang, sehingga pada Kutub Utara  dan Selatan terdapat 90 derajat Lintang Utara dan Selatan. Kota yang ditetapkan sebagai   garis bujur 0 derajat yang  juga disebut Meridian Pangkal adalah Greenwich di Inggris.
  Kota ini dilintasi oleh garis bujur dimana pada  jarak 15 derajat terdapat garis bujur timur   dari arah Barat dan Bujur Barat dari arah Timur. Untuk memperoleh ukuran yang lebih teliti, setiap derajat dibagi 60 menit dan setiap menit dibagi 60 detik.

No comments:

Post a Comment